Semester I, Laba Indosat Rp2,51 Triliun

Jakarta, ID – PT Indosat Tbk, emiten telekomunikasi digital yang dikenal juga sebagai Indosat Ooredoo Hutchison dengan kode saham ISAT, meraih laba bersih Rp2,51 triliun pada semester I-2025.
Nilai laba Rp2,51 triliun Indosat tersebut turun 14,6% dibandingkan pencapaian semester I-2024 masih mencapai Rp2,92 triliun. Walaupun turun, Indosat masih konsisten meraih laba signifikan di tengah tantangan dalam lingkungan bisnis.
Penurunan laba bersih itu juga seiring dengan perolehan total pendapatan Indosat yang senilai Rp27,1 triliun, turun Rp866,7 miliar (3,1%) dibandingkan periode satu tahun yang lalu (year on year/YoY) masih Rp27,98 triliun.
Pendapatan Indosat pada semester I tahun ini terbanyak dikontribusi dari layanan seluler Rp22,75 triliun (83,9%). Selanjutnya, layanan MIDI menyumbang Rp3,96 triliun (14,6%) dan layanan telekomunikasi tetap Rp398,3 miliar (1,5%).
Perseroan menanggung total beban biaya sebesar Rp21,93 triliun pada semester I- 2025, turun Rp297,6 miliar, atau 1,3% lebih rendah dibandingkan pada semester I-2024.
Penurunan biaya beban tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya beban biaya karyawan, pemasaran, beban umum, dan administrasi. Di sisi lain, ada kenaikan penghasilan operasional lain-lain
Namun, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amotisasi (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization/EBITDA) Indosat tetap pun turun 4,2% YoY menjadi Rp12.856 triliunn, menghasilkan margin EBITDA 47,4%.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Vikram Sinha mengatakan, Indosat terus menjaga komitmennya untuk menciptakan nilai jangka panjang dengan dukungan dan dedikasi yang konsisten dari seluruh pihak yang terlibat.
“Kami melanjutkan komitmen untuk berfokus pada keberlanjutan profitabilitas, peningkatan efisiensi operasional, dan terus berada pada transformasi menuju AI TechCo,” ujar Vikram, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (31/7/2025).
Sementara itu, kinerja tersebut ditopang oleh basis pelanggan perusahaan yang tercatat 95,4 juta. Jumlahnya turun 5,5 juta pelanggan yang disebabkan oleh konsolidasi kartu seluler (SIM card) di pasar.
Di sisi lain, rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) untuk pelanggan seluler bertambah menjadi Rp38,9 ribu pada semesxter I-2025, naik 2,5% atau Rp1,0 ribu atau lebih tinggi daripada semester I-2024.
Hal itu seiring dengan trafik data perseroan yang mengalami peningkatan 3,6% menjadi 8.249 peta byte (PB) dari setahun sebelumnya 7.965 PB.
Perusahaan juga mampu memperluas infrastruktur jaringannya, meningkatkan jumlah BTS 4G menjadi 203 ribu untuk menangani pertumbuhan trafik data secara efektif dan memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), saham ISAT ditransaksikan melemah Rp110 (4,85%) ke penutupan Rp2.160. Sahamnya dibuka dari level tertingginya Rp2.710 dan sempat ke posisi terendah Rp2.140. (bdm)
Laporan Keuangan PT Indosat Tbk
Pos Keuangan | Smster I-2025 | Smster I-2024 | Tumbuh (%) |
Pendapatan | 22.749.742 | 23.601.054 | -3,1 |
Beban Penghasilan | 21.925.954) | 22.223.623 | -1,3% |
Laba Sebelum Pajak | 3.084.242 | 3.721.623 | -17,13 |
Laba Tahun Berjalan | 2.513.251 | 2.924.662 | -14,6 |
Laba Per Saham | 72,41 | 84,79 | -14,6 |
Sumber: LK PT Indosat Tbk
Satuan juta rupiah kecuali laba per saham dan persen (%)