Infodigital.co.id

Nokia Sedang Cari Mitra Bisnis Ponsel

Kantor Nokia di Espoo, Finlandia. (Dok Nokia)

Jakarta, ID – Nokia, vendor jaringan, perangkat lunak, layanan, dan lisensi berskala global asal Finlandia, dikabarkan tengah mencari mitra baru untuk lini bisnis ponselnya. Ini dilakukan setelah kegagalan Nokia dalam proyek ponsel bersama HMD Global.

Meskipun kolaborasi antara Nokia dan HMD Global baru akan berakhir pada Maret 2026, menurut portal Phone Arena, Nokia sudah mulai mencari mitra baru yang bersedia terus merilis ponsel bermerek Nokia.

Seorang Manajer Komunitas Nokia mem-posting balasan di sub-reddit Nokia kepada seorang pengguna yang bertanya, apakah perusahaan akan menawarkan kesepakatan lisensi untuk ponselnya setelah kolaborasi dengan HMD berakhir tahun depan?

“Jika Anda produsen ponsel berskala besar dan ingin menjajaki peluang kolaborasi, silakan hubungi kami melalui salah satu saluran berikut: https://www.nokia.com/partners/,” ungkap  Manajer Komunitas Nokia, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (23/7/2025).

Namun, komentar tersebut telah dihapus dari utas Nokia. Tetapi sebelumnya, Mobilissimo sempat mengambil tangkapan layarnya (screen shot).

Meskipun cukup jelas bahwa Nokia belum memiliki mitra lain yang siap mengambil alih bisnis ponselnya dari HMD Global, masih harus dilihat seberapa cepat Nokia akan menemukan mitra baru.

Walaupun hanya menjual ponsel melalui mitra HMD Global dalam beberapa tahun terakhir, Nokia diduga masih menghasilkan banyak uang dari lisensi merek ponselnya.

Perusahaan Finlandia tersebut juga memperoleh lebih banyak pendapatan dari divisi paten dan jaringannya, dan ini telah terjadi cukup lama.

Pernyataan HMD  

Sementara itu, HMD Global juga telah menyatakan prioritasnya saat ini memastikan transisi yang lancar bagi pelanggan merek ponsel Nokia seiring akan berakhirnya kemitraan dengan Nokia pada Maret 2026.

“Kami akan terus memenuhi semua kewajiban, termasuk cakupan garansi dan layanan untuk produk yang ada, serta memberikan dukungan penuh melalui tim global kami,” ungkap HMD Global.

Seperti banyak bisnis global lainnya, HMD saat ini sedang menghadapi lingkungan geopolitik dan ekonomi yang menantang. Karena itu, di tengah pasar yang lesu, HMD telah menyatakan pengurangan pasokan ke pasar Amerika Serikat.

“Setelah pertimbangan yang matang, kami telah memutuskan untuk mengurangi operasi kami di AS,” ungkap HMD Global, dalam pernyataannya.

Ketika Nokia dan HMD Global telah memutuskan akan berpisah pada Meret 2026, pertanyaannya, apakah kita masih akan melihat ponsel Nokia baru dirilis di pasar setelah kolaborasi antara keduanya berakhir.

Hal yang memperburuk keadaan bagi ponsel merek Nokia, HMD Global telah mengumumkan rencana untuk mengurangi operasinya di Amerika Serikat. Artinya, ponsel Nokia tidak sesukses yang diharapkan HMD.

Kurang Populer

Namun, ponsel merek Nokia memang sudah kurang populer sejak  memasuki era layanan kuota data dan ponsel pintar (smartphone). Atau tepatnya, setelah masuk ke era teknologi seluler generansi ketiga (3G), keempat (4G/LTE), dan kini mulai masuk era 5G.

Saat ini, pasar smartphone menengah-premium global dikuasai terutama oleh Samsung (Korea) dan  iPhone (Apple dari Amerika Serikat). Sedangkan pasar menengah-bawah banyak dikuasai merek ponsel asal China, antara lain Huawei, OPPO, Vivo, dan Xiaomi.

Padahal, kita tahu bahwa pada era tahun 1990-an, Nokia menjadi produsen ponsel paling ikonis sepanjang masa dan sempat menjadi raja ponsel fitur dunia. Ponsel fitur hanya memiliki fungsi berkirim pesan singkat SMS dan bertelepon (voice) di era teknologi seluler generasi kedua (2G) dan sebelumnya.

Sebagian besar, orang Indonesia saat itu pun bangga memiliki ponsel merek Nokia karena berkualitas bagus. Karena itu, Nokia saat itu menjadi ponsel nomor satu di Tanah Air dan juga global.

Namun, Nokia sebagai koorporasi telah berhenti memproduksi ponsel selama beberapa tahun terakhir. Hak merek dan pemaran ponsel Nokia dalam beberapa tahun terakhir dipegang oleh HMD Global dan kemitraan akan berakhir pada Maret 2026. (bdm)

Komentar

Iklan