Ini Tanggapan GoTo Dikaitkan Korupsi Laptop Kemendikbudristek

Jakarta, ID – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), emiten teknologi, on-demand services, dan e-commerce berkode saham GOTO, telah dikaitkan dengan dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudrestek yang mergikan negara Rp1,98 triliun. Berikut tanggapan GoTo.
Media CNN telah memuat berita Indonesia Kejagung Geledah Kantor GoTo Terkait Dugaan Korupsi Laptop dan Kontan juga menurunkan artikel Kejagung Geledah Kantor GoTo terkait Kasus Chromebook pada 11 July 2025.
Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah meminta penjelasan kepada manajemen GoTo terkait kebenaran berita tersebut. Pertanyaan langsung terkait dugaan keterlibatan GoTo dalam pengadaan laptop Chromebook periode 2019-2022.
Sekretaris Perusahaan GoTo R A Koesoemohadiani memberikan jawaban. Dugaan kasus korupsi program laptop Chromebook di Kemendikbudristek periode 2019-2022 diketaui GoTo sebatas pada berita di media massa.
“Dan, perlu kami tegaskan bahwa perseroan sama sekali tidak terlibat dalam dugaan kasus program digitalisasi pendidikan sebagaimana diberitakan di media massa,” ujar Koesoemohadiani, menjawab BEI, dikutip InfoDigital.co.id, Rabu (16/7/2025).
Namun, lanjut dia, GoTo akan tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan sebagai bagian dari upaya mendukung penegakan hukum di Tanah Air serta bersikap kooperatif terhadap arahan dari pihak berwenang.
Dia menjelaskan, Nadiem Makarim (mantan Mendibudristek 2019-2024) sudah bukan pejabat eksekutif maupun karyawan di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, atau yang dikenal saat itu sebagai Gojek, ketika dugaan kasus itu terjadi.
Sejak Oktober 2019, Nadiem telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris Gojek dan sama sekali tidak memiliki keterlibatan lagi dalam operasional maupun manajemen sejak saat itu.
Selama Nadiem menjabat sebagai Mendibudristek, GoTo juga disebutnya tidak pernah memiliki keterlibatan atau hubungan apa pun, termasuk terkait dugaan kasus korupsi pengadaan laptop yang dalam penyidikan.
“Sebagai perusahaan publik, kami selalu mengedepankan asas tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan transparan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya.
Penggeledahan Kejaksaan Agung
Koesoemohadiani juga menyampaikan bahwa Kejaksaan Agung pernah menggeledah dan menanyakan tentang kemungkinan GoTo terlibat dugaan korupsi laptop di Kemendikbudristek itu.
Materi utama yang ditanyakan oleh Kejaksaan Agung perihal kepemilikan saham Nadiem Makarim di GoTo. Karena itu, dokumen yang diminta merupakan dokumen akta notaris perseroan dan anak perusahaan, yaitu PT Go-Jek Indonesia.
Hal itu terkait dengan perubahan struktur permodalan dan perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, serta dokumen-dokumen sehubungan dengan penyertaan saham GoTo oleh investor sebelum penawaran umum saham (initial public offering/IPO).
“Tidak terdapat pihak yang menjabat dalam manajemen perseroan saat ini yang terlibat dalam dugaan kasus tersebut,” jelas Koesoemohadiani.
Dia juga menyampaikan, GoTo tahu dari media massa bahwa Andre Soelistyo (Direktur PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tahun 2020) telah dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung.
Begitu juga, Melissa Siska Juminto yang juga dimintai keterangan oleh Kejaksaan Agung karena posisinya sebagai Direktur Perseroan tahun 2021 sampai dengan 2024.
Pada perdagangan Selasa (15/7/2025), saham GOTO ditransaksikan flat Rp59 yang juga menjadi level pembukaannya. Saham GOTO sempat ke posisi terendah Rp58 dan tertinggi Rp60. (bdm)