Meta Bangun Pusat Data AI Kapasitas 5 GW

Jakarta, ID – Meta Platforms Inc, perusahaan teknologi informasi induk dari WhatsApp, Instagram, dan Facebook, mengumumkan pembangunan sebuah pusat data Hyperion di Louisiana dengan daya komputasi hingga 5 gigawatt (GW).
Di sisi lain, Meta juga berencana mulai mengoperasikan pusat data super cluster berkapasitas 1 GW, yang disebut Prometheus New Albany, Ohio, tahun 2026, sehingga menjadikannya salah satu perusahaan teknologi pertama yang mengendalikan pusat data AI terbesar.
Manurut laporan Tech Crunch, pengumuman tersebut menandai langkah terbaru Meta untuk mengungguli usaha OpenAI dan Google dalam persaingan lini bisnis AI.
“Pusat data diharapkan dapat memasok daya komputasi hingga 5 gigawatt (GW) ke lab AI terbaru,” ungkap CEO Mark Zuckerberg, dalam sebuah postingan di Threads, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (15/7/2025).
Meta sebelumnya juga telah merekrut talenta-talenta terbaik untuk menjalankan Meta Superintelligence Lab, termasuk mantan CEO Scale AI Alexandr Wang dan mantan CEO Safe Superintelligence Daniel Gross guna membangun bisnis AI-nya.
Meta kini tampaknya mulai mengalihkan perhatiannya ke daya komputasi lebih besar yang dibutuhkan untuk melatih model-model AI yang belum berkembang.
Juru bicara Meta Ashley Gabriel menjelaskan bahwa Hyperion akan berlokasi di Louisiana, kemungkinan di Richland Parish, tempat Meta sebelumnya mengumumkan pembangunan pusat data senilai US$10 miliar.
Gabriel mengatakan, Meta berencana untuk mengoperasikan pusat data berkapasitas 2 GW pada tahun 2030 dengan nama Hyperion. Tetapi, kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi 5 GW dalam beberapa tahun ke depan.
Pembangunan pusat data AI Meta tampaknya akan membuat perusahaan lebih kompetitif dibandingkan OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic dalam kemampuannya melatih dan melayani model-model AI terkemuka. Upaya tersebut juga mungkin dapat membantu Meta menarik lebih banyak talenta, yang mungkin tertarik untuk bekerja di perusahaan dengan kebutuhan komputasi yang memadai untuk bersaing dalam persaingan AI.
Dukungan Trump
Dengan dukungan Presiden Donald J Trump, perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS) bertekad untuk membangun proyek pusat data besar-besaran untuk mendukung ambisi bisnis AI-nya.
Upaya penting lainnya, termasuk proyek Stargate OpenAI dengan Oracle dan SoftBank, serta superkomputer Colossus dari xAI. Pemerintahan Trump sangat mendukung pembangunan pusat data AI di industri teknologi AS.
Trump telah membantu OpenAI mengumumkan proyek Stargatenya, dan sejak itu, telah berbicara tentang upaya untuk memperluas infrastruktur AI Amerika Serikat.
Dalam sebuah kolom yang dimuat di The Economist, Menteri Energi AS Chris Wright juga menyerukan agar AS ‘memimpin di garda terdepan energi intensif berikutnya: kecerdasan buatan (AI).
Ia mencatat bahwa AI mengubah listrik menjadi output paling berharga yang dapat dibayangkan. “Pemerintah federal akan mempercepat produksi energi yang berasal dari batu bara, nuklir, panas bumi, dan gas alam,” ungkapnya.
Dengan dukungan pejabat federal, industri AI AS tampaknya juga siap untuk menyerap sebagian besar energi Amerika di tahun-tahun mendatang. Hal ini pun memerlukan antisipasi agar tidak menimbulkan krisis listrik dan air di masa depan. (bdm)