6 Anak Usaha Sarana Menara Ubah Perjanjian Utang Rp1,5 Triliun

Jakarta, ID – Enam anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk, emiten pengembang infrastruktur telekomunikasi dengan kode saham TOWR, telah mengubah perjanjian utang dengan PT Bank Mizuho Indonesia senilai Rp1,5 triliun.
Dua anak usaha Sarana Menara yang mengubah perjanjian utang dengan Bank Mizuho terdiri atas PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte).
Empat anak usaha lainnya mencakup PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), PT Iforte Energi Nusantara (IEN), PT BIT Teknologi Nusantara (BIT), dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
Sekretaris perusahanaan Sarana Menara Monalisa Irawan menyampaikan, ada penandatanganan perjanjian perubahan atas perjanjian fasilitas pinjaman antara Protelindo, Iforte, SUPR, IEN, BIT, IBST dengan Bank Mizuho Rp1,5 triliun.
“Tanggal kejadian 11 Juli 2025 (Jumat, 11/7/2025),” ungkap Monalisa, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (14/7/2025).
Namun, tidak disebutkan untuk apa keperluan pinjaman itu. Dana pinjaman biasanya lazim digunakan untuk modal kerja dan ekspansi usaha, atau pembiayaan utang kembali (refinancing).
Hal tersebut pun telah dilaporkan Monalisa Irawan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada publik.
Dia menjelaskan, perubahan atas perjanjian fasilitas pinjaman antara Protelindo, Iforte, SUPR, IEN, BIT, IBST dan Bank Mizuho itu dilakukan atas perjanjian dan pernyataan fasilitas pinjaman No 1259/ARA/MZH/1222 tanggal 9 Desember 2022 maksimum Rp1.500.000.000.000.
“Sehubungan dengan perjanjian fasilitas pinjaman dari Bank Mizuho itu, para pihak sepakat peminjam untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan 11 Juli 2026,” imbuhnya.
Menurut Monalisa, penandatanganan perjanjian fasilitas 6 anak usaha Sarana Menara dengan Bank Mizuho tersebut di atas merupakan transaksi afiliasi bagi Sarana Menara.
Namun, penandatanganan perjanjian fasilitas dari Bank Mizuho itu bukan merupakan transaksi benturan kepentingan. Pasalnya, Bank Mizuho tidak ada hubungan kepemilikan saham dengan Grup Sarana Menara.
Begitu juga, transaksi perjanjian utang Rp1,5 triliun dari Bank Mizuho bukan merupakan transaksi material, tidak akan memiliki dampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Sarana Menara.
Pada perdagangan Jumat (11/7/2025) pekan lalu, saham TOWR bergerak ditutup flat pada harga Rp545. Sahamnya dibuka dari posisi tertinggi Rp550 dan sempat ke level terendah Rp540. (bdm)