3 Anak Usaha Sarana Menara Perpanjang Masa Utang 1 Tahun

Jakarta, ID – Tiga anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Portelindo), PT Iforte Solusi Infotek, dan PT Iforte Energi Nusantara (IEN) telah memperpanjang masa utang Rp500 miliar kepada PT Bank QNB Indonesia selama setahun ke depan.
Sarana Menara merupakan emiten pada bidang usaha investasi dan jasa penunjang telekomunikasi dengan kode saham TOWR. Penandatanganan perubahan masa utang tesebut diteken di Jakarta pada Senin (24/3/2025).
Hal tersebut pun telah dilaporkan oleh Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Monalisa Irawan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan ditembuskan kepada Bursa Efek Indonesia.
“Dengan ini, kami untuk dan atas nama perusahaan menyampaikan laporan informasi atau fakta material itu. Tanggal kejadian 24 Maret 2025,” ungkap Monalisa, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (25/3/2025).
Dia menjelaskan, telah terjadi penandatangan perjanjian perubahan masa utang antara PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Iforte Solusi Infotek, dan PT Iforte Energi Nusantara sebagai peminjam dengan PT Bank QNB Indonesia Tbk.
QNB, sebagai pemberi pinjaman, serta Protelindo, Iforte, dan IEN (para pihak), sebagai peminjam, telah menandatangani perubahan perjanjian kredit senilai Rp500.000.000.000 (perjanjian kredit atau pransaksi).
Pertama, para pihak sepakat untuk memperpanjang tanggal jatuh tempo akhir menjadi hingga dengan 26 Maret 2026. Para pihak juga bertanggung jawab secara tanggung terhadap pelaksanaan seluruh kewajiban berdasarkan perjanjian kredit tersebut.
Perjanjian Kredit itu merupakan transaksi afiliasi merujuk pada: (i) Pasal 6 ayat (1) huruf b angka 2 Peraturan OJK No. 42 Tahun 2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (POJK 42), yaitu transaksi sesama perusahaan terkendali yang sahamnya dimiliki paling sedikit 99%.
Menurut Monalisa, penandatanganan perjanjian kredit di atas bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42 dan bukan merupakan transaksi material.
“Transaksi tersebut juga tidak memiliki dampak negatif material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan (Sarana Menara),” pungkas Monalisa.
Sementara itu, pada perdagangan Senin (24/3/2025), saham TOWR melemah Rp20 (3,81%) ke level penutupan Rp505. Harga sahamnya dibuka dari Rp520, sempake ke posisi tertinggi Rp525 dan terendah Rp500. (bdm)