Infodigital.co.id

Saham WIFI Menguat 142% Sepekan Lalu

Presiden & CEO Representative Director NTTeA Takashi Ebihara (kiri) dan Direktur Utama Surge Yune Marketatmo (kanan). (Foto: Dok Surge)

Jakarta, ID – Dalam sepekan terakhir, Jumat-Jumat (10-17/1/2025), saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), telah menguat Rp540 dari Rp 380 ke posisi Rp920. Artinya, secara persentase, saham WIFI telah melonjak sangat signifikan 142,1% dalam sepekan.

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mempertanyakan kenaikan saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk, atau dikenal juga sebagai Surge yang berkode saham WIFI, yang sangat signifikan tersebut.

Sebab, dalam rentang tiga pekan sebelumnya, pada 20 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025, saham WIFI cenderung bergerak flat dengan pergerakan pada kisaran harga yang tipis Rp374 hingga Rp418.

“Apakah perseroan (Surge) mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” tanya BEI, dikutip InfoDigital.co.id, Senin (20/1/2025).

Direktur Utama Surge Yune Marketatmo pun menjelaskan, Surge telah melaporkan kepada BEI terkait telah bergabungnya pemegang saham  (shareholders) baru dalam grup bisnis perseroan.

“Ada pun seluruh informasi tersebut telah disampaikan perseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada tanggal 10 Januari 2025,” jelas Yune.

Sebelumnya, Surge memang telah melaporkan masuknya Ir Fadel Muhammad yang menguasai 7,50% secara tidak langsung saham perseroan melalui pembelian 27,22% saham PT Media Wiguna Nusantara, yang merupakan anak usaha Surge. Transaksi terjadi pada 23 Desember 2024.

Karena itu, Yune pun menduga, kenaikan saham WIFI dalam sepekan terakhir dipengaruhi oleh dampak positif masuknya dan bergabungnya investor baru tersebut, yakni Ir Fadel Muhammad.

“Dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini, perseroan mengetahui informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal,” jelasnya.

Sementara itu, Yune juga menyebutkan, paling tidak dalam 3 bulan mendatang dan hingga saat ini, Surge belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi lain.

“Tetapi, tidak menutup kemungkinan akan disesuaikan dengan kebutuhan perseroan yang akan dating,” pungkas Yune. (dmm)

Komentar

Iklan