Program MESOP Bukalapak Kurang Diminati
Jakarta, ID – Langkah PT Bukalapak.com Tbk, perusahaan teknologi dan e-commerce berkode saham BUKA, memberikan hak kepada manajemen dan karyawan untuk beli saham perusahaan (management and employee stock option program/MESOP) kurang sukses karena kurang diminati.
MESOP I Bukalapak memberikan hak opsi maksimum 5.013.567.137 atau 5,01 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 783 per lembar. Dengan skema harga tersebut, perseroan berharap bisa mendulang dana Rp 3,92 triliun.
Namun, jumlah yang terealisasi dan terjual hanya 12.838.800 saham dikalikan harga Rp 783 per saham, sehingga Bukapalak hanya mengantongi dana Rp 10.052.780.400. Jumlah opsi yang belum dilaksanakan pun masih banyak, yakni 5.000.728.337 saham
“Total persentase dilusi saham dari seluruh pemegang saham perseroan setelah pelaksanaan MESOP itu (I) adalah sebesar 0,0001245%,” ujar Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi, dalam laporan kepada OJK dan BEI, dikutip InfoDigital.co.id, Selasa (19/11/2024).
MESOP II
Selanjutnya, pada MESOP II, perusahaan juga berniat mengeluarkan hak opsi kepada manajemen dan karyawan paling banyak 4.019.592.620 saham alias 4,01 miliar eksemplar.
Pengeluaran saham baru tersebut dibanderol dengan harga pelaksanaan Rp 189 per lembar dengan nilai Rp 759,70 miliar. Namun, tak ada satu lembar saham pun yang terjual.
“Jumlah opsi yang telah dilaksanakan sebanyak nihil, sehingga jumlah opsi yang belum dilaksanakan dan masih berlaku sebanyak-banyaknya 4.019.592.620 saham,” ucap Cut Fika.
Periode pelaksanaan kedua MESOP tersebut sepanjang 30 hari bursa lebih. Pendeknya, skema MESOP itu efektif mulai berlaku sejak 1 Oktober 2024 hingga 12 November 2024.
“Pelaksanaan MESOP I dan II perseroan selanjutnnya akan dilaksanakan sesuai dengan tanggal vesting yang disepakati antara peserta dan perseroan,” imbuh Cut Fika.
Pada perdagangan Senin (18/11/2024), saham BUKA bergerak flat dan ditutup pada posisi Rp 119, dengan harga pembukaan Rp 118, serta sempat bergerak level terendah Rp 117 dan tertinggi Rp 120. (dmm)