Infodigital.co.id

Link Net Alokasikan 3 Juta Saham Buyback untuk MESOP

Logo Link Net. (Dok Link Net)

Jakarta, IDPT Link Net Tbk, emiten penyelenggara jaringan tetap dan internet serta multimedia berbasis kabel berkode saham LINK, akan mengalokasikan 3 juta saham hasil pembelian kembali (buyback) untuk program MESOP.

Management and Employee Stock Option Program (MESOP) merupakan program penawaran saham kepada karyawan, anggota direksi, komisaris dari waktu ke waktu sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan serta memenuhi syarat untuk memiliki saham, dalam hal ini Link Net.

Corporate Secretary Link Net Rininta Agustina Widya Pratika menjelaskan, Link Net saat ini memiliki 111.614.500 saham hasil buyback yang dilakukan pada periode sebelum tahun 2022.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 108.614.500 saham akan diijual melalui Bursa Efek Indonesia mulai 22 Desember 2025. Sedangkan sisanya, 3.000.000 saham buyback akan dialokasikan untuk program MESOP yang belum ditentukan waktunya.

“Sejumlah 3.000.000 saham dari total 111.614.500 saham treasuri perseroan dialokasikan untuk pelaksanaan program ESOP dan, atau MSOP sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan tanggal 9 Juni 2020,” ungkap Rininta, dikutip InfoDigital.co.id, Kamis (18/12/2025).

Dia menjelaskan, waktu pelaksanan pengalihan atau penjualan 108.614.500 saham akan mulai dijalankan dari tanggal 22 Desember 2025 sampai dengan 30 Januari 2026.

Perseroan juga telah mengalokasikan sebanyak 3.000.000 saham hasil buyback untuk pelaksanaan program ESOP/MSOP atas hasil pembelian kembali selama periode 2018-2021.

“Perseroan masih memerlukan waktu untuk mempelajari dan memformulasikan kebijakan untuk pelaksanaan program ESOP/MSOP dimaksud,” tutur Rininta.

Sebab, berdasarkan POJK 14/2019, jangka waktu ESOP/MSOP Link Net untuk saham hasil buyback itu seharusnya sudah dilaksanakan paling lambat lima tahun sejak keputusan RUPST Juni 2020.

Karena itu, sesuai POJK tersebut, jangka waktu 3 juta saham treasuri hasil buyback milik Link Net yang dialokasikan untuk ESOP/MSOP telah kadaluarsa.

“Mengingat ESOP/MSOP diperoleh dari pembelian saham kembali saham perseroan dan bukan merupakan penambahan modal, ketentuan (POJK) tersebut tidak relevan untuk diterapkan pada alokasi saham treasuri dimaksud,” pungkas dia.

Pada perdagangan Kamis (18/12/2025), hingga pukul 09.38 WIB, saham LINK ditransaksikan turun Rp110 (2,72%) ke level Rp3.930 yang juga menjadi harga pembukaan dan terendahnya. Sahamnya sempat ke posisi tertinggi Rp4.000. (lmm)

Komentar

Iklan