Infodigital.co.id

9 Anak Usaha Sarana Menara Raih Utang BCA Rp1,7 Triliun

Ilustrasi perjanjian utang. (Dok Sarana Menara)

Jakarta, ID – Sebanyak 9 anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk, emiten pengembang infrastruktur telekomunikasi dengan kode saham TOWR, telah mendapatkan utang baru dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp1,7 triliun.

Pada saat yang sama, 9 anak usaha Sarana Menara juga mengumumkan adanya amandemen perjanjian perpanjangan utang dari BCA senilai Rp1,5 triliun sejak 21 Desember 2016 dan diperpanjang lagi hingga 16 November 2026.

Struktur pemberian fasilitas di atas akan memungkinkan 9 anak usaha Sarana Menara, sebagai peminjam, untuk memperoleh pembiayaan ekspansi dengan syarat dan kondisi yang lebih baik.

“Perseroan (Sarana Menara) menyampaikan informasi tentang transaksi material (pinjaman dari BCA) tanpa persetujuan RUPST (rapat umum pemegang saham tahunan),” ujar Corporate Secretary Sarana Menara Monalisa Irawan, dikutip InfoDigital.co.id, Jumat (19/12/2025).

Sementara itu, 9 anak usaha Sarana Menara yang mendapatkan utang baru Rp1,7 triliun dan perpanjangan masa pinjaman Rp1,5 triliun terdiri atas PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang dikuasai 99,9998% sahamnya.

PT Iforte Solusi Infotek yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh Sarana Menara dan PT BIT Teknologi Nusantara (anak perusahaan Iforte) yang dimiliki 100% sahamnya.

Selanjutnya, PT Global Indonesia Komunikatama dengan kepemilikan 100% saham, PT Quattro International yang 100% punyai sahamnya, dan PT Varnion Technolgy Semesta yang 60% sahamnya dimiliki Sarana Menara.

Kemudian, PT Komet Infra Nusantara yang 100% sahamnya dimiliki Sarana Menara, PT Iforte Gilang Pertiwi Utama yang dipunyai 80% sahamnya, dan PT Iforte Energi Nusantara dengan kepemilikan 100% saham.

Material an Harga Saham

Monalisa juga menyampaikan bahwa transaksi pinjaman tersebut material walau tanpa persetujuan RUPST karena nilainya sangat signifikan di atas 50% nilai ekuitas Sarana Menara.

Transaksi perpanjangan dan pinjaman  baru dari BCA itu diajukan dan disepakati berdasarkan laporan keuangan yang diaudit tutup buku 31 Desember 2024.

“Tanggal transaksi (pinjaman baru dan perpanjangan masa pinjaman lama pada) 18 Desember 2025,” jelas Monalisa.

Pada penjelasan penutupnya, dia pun menyampaikan bahwa perjanjian pinjaman tersebut merupakan transaksi afiliasi karena pinjaman diterima secara langsung dari bank oleh Sarana Menara, atau 11 anak usahanya.

Namun, transaksi tersebut bukan merupakan transaksi benturan kepentingan bagi perseroan sebagaimana diatur dalam POJK 42. Karena, BCA bukan merupakan perusahaan afiliasi bagi Sarana Menara.

Pada perdagangan Kamis (18/12/2025), saham TOWR ditransasikan menguat Rp15 (2,70%) ke penutupan Rp570. Sahamnya dibuka dari Rp560, serta sempat ke posisi terendah Rp550 dan tertinggi Rp575. (lmm)

Komentar

Iklan